Kamis, 01 Desember 2011

Ginjal Bocor ?

Orang awam menyebutnya penyakit ginjal bocor, sedangkan istilah kedokterannya disebut sindrom nefrotik. sindrom nefrotik merupakan salah satu gambaran klinik penyakit glomerulus yang ditandai dengan proteinuria masif > 3,5 gram/24 jam/1,73 m3 disertai hipoalbuminemia, edema anasarka, lipiduria dan hiperkoagulabilitas. Yang dimaksud dengan bocor di sini adalah terdapatnya protein di urin, dimana seharusnya tidak dijumpai di urin. hal ini dikarenakan ginjal tak mampu menahan keluarnya protein dari ginjal.

Diagnosis
  • Anamnesis : bengkak seluruh tubuh, buang air kecil keruh
  • Pemeriksaan fisik : edema anasarka, asites
  • Laboratorium ; proteinuria masif > 3,5 gram/24 jam/1,73 m3, hiperlipidemia, hipoalbuminemia (<3,5 gram/dl), lipiduria, hiperkoagulabilitas. Diagnosis etiologi berdasar biopsi ginjal
Diagnosis Banding
Edema dan asites akibat penyakit hati atau malnutrisi, dignosis etiologi SN.

Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis, ureum, kreatini, tes fungsi hati, profil lipid, DPL, elektrolit, gula darah, homeostasis, pemeiksaan imunologi, biopsi ginjal, protein urin kuantitatif.

Terapi
Nonfarmakologis
  • Istirahat
  • Restriksi protein dengan diet protein0,8 gr/kgBB + ekskresi protein dalam 24 jam. Bila fungsi ginjal sudah menurun, diet protein disesuaikan hingga 0,6 kgBB ideal/hari + ekskresi protein urin/ 24 jam
  • Berhenti merokok
  • Diet rendah garam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar